Kamis, 04 Desember 2008

Pupuk langka (1)

Pupuk Langka
Petani Terima Jatah dengan Cara Diundi
Kamis, 4 Desember 2008 | 01:11 WIB

Blora, Kompas - Pengecer pupuk di Desa Sonokulon, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mendistribusikan pupuk urea bersubsidi dengan cara diundi. Petani mendapatkan pupuk jika memenangkan undian. Itu dilakukan karena jatah pupuk bersubsidi terbatas.

Pengundian dilakukan bekerja sama dengan ketua RT setempat. Cara seperti itu menyebabkan sejumlah petani Dukuh Soronini, Sonokulon, yang belum memenangkan undian tidak dapat memupuk padi dan jagung yang telah berusia sekitar 30 hari.

Masduki (50), petani, Rabu (3/12), mengatakan, ia mendapat undian urea pada Kamis pekan lalu. Padahal, padi dan jagung sudah ditanamnya di lahan seluas setengah hektar berusia 30 hari dan daun mulai menguning.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Unggul Jaya, Soronini, Darsono (51), mengatakan, anggotanya sekitar 1.800 keluarga dan menggarap lahan 78 hektar. Jatah pupuk hanya dua ton, padahal petani membutuhkan sekitar 19,5 ton.

”Pupuk itu didistribusikan setiap dua kali seminggu dengan cara diundi atau dilotre. Kadang pendistribusian itu terlambat beberapa hari sehingga terhitung sebagai jatah minggu berikutnya,” katanya.

Di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, sedikitnya 200 petani dari 15 kecamatan kemarin mendatangi gudang penyangga pupuk PT Petrokimia Gresik di Kali Gunting, Caruban. Sehari sebelumnya, Selasa kemarin, petani mendatangi gudang pupuk di Balerejo, Madiun.

Petani mendatangi gudang di Kali Gunting setelah berunjuk rasa di Gedung DPRD Madiun. ”Kami datang untuk membeli pupuk. Kami tidak ada keinginan untuk menjarah atau mencuri,” teriak seorang petani seraya menunjukkan sejumlah uang pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000 sebagai bukti kedatangannya ke gudang guna membeli pupuk.

Keinginan petani ditolak kepala gudang, Erwin Supri. Ia menyatakan, pupuk di gudang hanya bisa dikeluarkan distributor.

Di dalam gudang, petani melihat sedikitnya 1.500 ton pupuk.

Maftuh Unur, pimpinan distributor Pandawa Jaya Makmur, berjanji Kamis ini akan mendistribusikan pupuk lagi ke kios yang stoknya kosong.

Berbeda dengan di Jawa, petani di Manokwari, Papua Barat, malah menyimpan puluhan zak urea dan NPK. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kesulitan yang terjadi saat pertengahan masa tanam. (hen/apa/ink/ich)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/12/04/01111199/petani.terima.jatah.dengan.cara.diundi

Tidak ada komentar: