Kamis, 05 Februari 2009

Pasca penurunan BBM, harga beras melonjak

Stok Tipis, Harga Beras Melonjak
Bulog Kediri Terlambat Membeli
Kamis, 5 Februari 2009 | 01:23 WIB

Purbalingga, Kompas - Bencana banjir telah memicu kenaikan harga beras di Jawa Tengah dalam sepekan terakhir. Di tingkat penggilingan, harga beras mencapai Rp 4.750 per kg atau naik Rp 350 per kg dari bulan Januari lalu, sedangkan pedagang pasar menjual Rp 5.300 per kg atau naik Rp 500 per kg dari seminggu sebelumnya.

Banjir juga mengakibatkan 49,4 hektar lahan padi rusak dan 21,1 hektar sawah siap tanam terendam di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, di samping lima bendungan dan 330 meter saluran irigasi hancur.

Di Kabupaten Blora, Jateng, luapan Sungai Bengawan Solo mengakibatkan sejumlah petani terpaksa panen lebih awal dan penambang pasir tradisional libur sepekan.

Gara-gara banjir pula, pembelian beras petani oleh Perum Bulog terganggu. Bulan Februari ini jumlah pembelian turun dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. ”Namun, kami optimistis pengadaan beras untuk masyarakat tidak akan terganggu karena stok cukup banyak,” ujar Kepala Perum Bulog Subdivre Kediri Rizal Effendi.

Menurut Ketua Asosiasi Perberasan Banyumas Mustangin, Rabu (4/2), kenaikan harga beras dipicu belum tibanya masa panen, gangguan banjir, dan belum turunnya jatah beras untuk keluarga miskin sehingga stok beras mepet di pasaran. ”Penggilingan banyak yang kosong karena tak mendapatkan gabah sama sekali. Pengeringannya pun susah karena curah hujan tinggi,” katanya.

Tanaman padi di wilayah Kroya (Cilacap) dan Tambak (Banyumas) sebenarnya sudah ada yang menguning. Namun, akibat terendam, petani enggan memanennya. Sepinya stok gabah membuat 50 persen penggilingan di Banyumas juga tutup.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purbalingga Lily Purwati, Rabu, mengungkapkan, bencana banjir terjadi di 12 desa meliputi 4 kecamatan, yakni Karangmoncol, Kertanegara, Rembang, dan Karanganyar. ”Hujan juga mengakibatkan 10.455 batang pohon alba, 3.225 batang tanaman pisang, dan 1 hektar lahan kapulaga rusak. Total kerugian material kami Rp 1,8 miliar,” kata Lily.

Lima bendungan di Purbalingga yang rusak parah adalah Bendungan Laban, Sijati, Klawing, Suro, dan Tajuk yang mengairi 709 ha sawah di Desa Banjarsari. Di Solo, banjir juga merendam 86,5 ha sawah di Kelurahan Nglanjuk, Sumberpitu, Jipang, Ngloram, Gadon, dan Getas.
(NIK/SIR/HAN/HEN/ MDN/WHO/NIK/SIR)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/05/01231589/stok.tipis.harga.beras.melonjak

Tidak ada komentar: