Jumat, 13 Februari 2009

Mega : Inilah kegagalan sby tangani krisis !

Mega Beberkan Kegagalan Pemerintahan SBY Atasi Krisis
Jumat, 13 Februari 2009 | 11:03 WIB
JAKARTA, JUMAT — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menilai, kondisi perekonomian negara saat ini telah kehilangan fondasinya sejak runtuhnya stabilitas ekonomi pada pertengahan tahun 2005. Perekonomian negara pun, menurut partai oposisi itu, semakin diperparah dengan ketidaksiapan pemerintah menghadapi badai krisis pada tahun 2008. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri membeberkan sejumlah bukti yang menunjukkan ketidaksiapan pemerintah menghadapi krisis.

Saat menyampaikan visi misinya dihadapan pengusaha, pada acara Pengusaha Bertanya, Parpol Menjawab, Jumat ( 13/2 ), Mega mengatakan, salah satu buktinya adalah nilai tukar rupiah yang mencapai titik terparah dalam 10 tahun terakhir. "Bukti-bukti ketidaksiapan pemerintah adalah anjloknya nilai tukar rupiah hingga ke 13.500 dan ini yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir," ujar Mega.

Bukti lain yang dibeberkan Mega, di antaranya depresiasi rupiah yang mencapai 35 persen. Angka ini, menurutnya, angka yang sangat tinggi jika dibandingkan negara lain, seperti Malaysia (21 persen) dan Singapura (13,6 persen). "Harga komoditas juga mengalami penurunan tajam setelah naik drastis pada tahun 2005," ujar mantan presiden ini.

Implikasinya, kata dia, produsen dalam negeri saat ini mengalami penurunan pendapatan. Hal ini juga, menurut PDI-P, konsekuensi dari penarikan dana besar-besaran oleh investor asing. Larinya modal asing dipandang sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap fundamental ekonomi. "Kalau makroekonomi baik, mengapa imbas krisis global ini demikian parahnya," kata Mega.

Klaim Mega, saat ia berkuasa pada 2001-2004 ia berhasil menyelamatkan Indonesia dari krisis yang terjadi sejak 1998. Kebijakan yang diterapkannya saat itu memberikan kepercayaan kepada timnya untuk mengimplementasikan kebijakan yang dibuat. "Presiden adalah pemimpin yang memberikan arahan kebijakan dari mandat rakyat," ujar Mega.


http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/02/13/11033230/megabeberkankegagalanpemerintahansbyatasikrisis


Tidak ada komentar: