Sabtu, 10 Januari 2009

Exxon masih di Natuna

Exxon Teruskan Natuna
Komitmen Investasi 13,8 Miliar Dollar AS
Sabtu, 10 Januari 2009 | 01:12 WIB

Jakarta, Kompas - Keputusan Pemerintah Indonesia yang mengakhiri kontrak ExxonMobil di Blok Natuna D Alpha tidak dihiraukan oleh perusahaan migas terbesar di dunia tersebut. ExxonMobil mengajukan rencana pengembangan blok sebagai syarat perpanjangan kontrak.

Wakil Presiden ExxonMobil Indonesia Bidang Relasi Eksternal Maman Budiman, Jumat (9/1) di Jakarta, mengatakan bahwa ExxonMobil telah memasukkan rencana pengembangan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Jenderal Migas, dan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas pada 30 Desember 2008. Tanggal 9 Januari 2009 adalah batas akhir bagi ExxonMobil untuk melanjutkan tahap studi kelayakan ke tahap pengembangan hingga blok berproduksi. ”Sesuai ketentuan, rencana pengembangan harus masuk menjelang masa akhir kontrak. ExxonMobil berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia,” ujar Maman.

Dirjen Migas Evita Legowo mengatakan telah menerima rencana pengembangan ExxonMobil. ”Masih harus dipelajari, soal itu diterima atau bagaimana, keputusan bukan di saya, tapi yang di atas,” kata Evita.

ExxonMobil masih berpegang bahwa kontrak mereka yang diteken pada 1995 masih berlaku sepenuhnya. Bagian II 2.2 dalam kontrak kerja sama antara Esso Natuna—anak perusahaan ExxonMobil—dengan pemerintah menyebutkan, bila sampai 9 Januari 2005 blok tidak juga komersial untuk dikembangkan atau kontraktor tidak mampu memenuhi komitmen untuk mengembangkan blok, maka otomatis kontraknya akan diputus.

ExxonMobil mengklaim kesepakatan dengan pembeli gas sudah hampir diteken, tetapi batal karena kontrak Natuna dipermasalahkan oleh banyak pihak.

Amandemen kontrak di 2005 menyebutkan, ada kesempatan dua kali dua tahun, atau sampai 9 Januari 2009 bagi kontraktor untuk menentukan akan melanjutkan ke produksi atau berhenti.

ExxonMobil menyebutkan, mereka menyiapkan komitmen investasi 13,8 miliar dollar AS untuk rencana pengembangan tahap pertama. Gas dari blok Natuna rencananya akan disalurkan melalui pipa ke konsumen potensial di Asia Tenggara.

Apabila ada tawaran dari pemerintah untuk mencari solusi soal Natuna dalam bentuk kontrak baru, ExxonMobil menyatakan siap berbicara. Syaratnya, kalaupun ada mitra baru selain Pertamina, ExxonMobil dan Pertamina tetap mayoritas. Opsi arbitrase tetap terbuka, tetapi menjadi pilihan terakhir. (DOT)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/01/10/01121042/exxon.teruskan.natuna