Kamis, 05 Maret 2009

Ngutang dari Bank Dunia, saldo nya 1.667 T

Utang dari Bank Dunia
Posisi Utang Mencapai Rp 1.667 Triliun
Kamis, 5 Maret 2009 | 05:31 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah Indonesia mendapat pinjaman siaga senilai 2 miliar dollar AS dari Bank Dunia. Tambahan komitmen itu menjadikan total pinjaman siaga yang dapat dihimpun untuk mengatasi dampak krisis ekonomi global mencapai 5,5 miliar dollar AS.

Dana itu efektif dipakai apabila mobilisasi dana dari penerbitan surat utang negara di pasar domestik maupun internasional mengalami kondisi harga yang sangat mahal atau tidak rasional, atau kesulitan mengakses pasar karena likuiditasnya tidak ada.

”Sebenarnya situasi hari-hari ini sudah kategori bisa mencairkan pinjaman itu,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Rabu (4/3) di Jakarta.

Per 31 Januari 2009, total utang Indonesia mencapai Rp 1.667 triliun atau 30 persen lebih dari produk domestik bruto. Utang tersebut berupa pinjaman Rp 740 triliun dan surat berharga Rp 920 triliun.

Dalam dua tahun terakhir, pemerintah lebih berorientasi pada penerbitan surat berharga untuk menutup defisit anggaran dan menurunkan pinjaman luar dari lembaga keuangan atau negara dalam kerangka multilateral atau bilateral. Namun, karena meledaknya krisis keuangan global, pinjaman surat berharga menjadi lebih mahal sehingga ada kecenderungan pemerintah kembali pada pinjaman langsung. Pemerintah memperkirakan target defisit anggaran tidak lebih dari 2,6 persen tetap bisa dipenuhi.

Pejabat Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Chris Hoban mengatakan, fasilitas pinjaman siaga ini baru pertama kali dilakukan Bank Dunia. ”Indonesia jadi model percontohan fasilitas pinjaman siaga semacam ini. Bank Dunia sangat optimistis dengan perencanaan Indonesia mengatasi krisis,” ujarnya.

Mendukung stimulus

Pinjaman dari Bank Dunia itu akan digunakan untuk mendukung paket stimulus fiskal Rp 73,3 triliun. Indonesia mendapatkan komitmen serupa dari Pemerintah Australia 1 miliar dollar AS, Jepang 1,5 miliar dollar AS, dan Bank Pembangunan Asia 1 miliar dollar AS. Semuanya untuk tahun 2009-2010.

Sri Mulyani menilai jumlah pinjaman siaga yang sudah didapat Indonesia cukup memadai untuk memenuhi program stimulus fiskal tahun ini. ”Pemberi pinjaman mengharapkan tidak dihabiskan tahun ini,” ujarnya.

Namun, Indonesia akan tetap menjaga akses terhadap pasar keuangan internasional. Indonesia telah menerbitkan obligasi global sejumlah 3 miliar dollar AS.

Menteri Keuangan menegaskan, apabila dinilai masih mungkin, pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat bisa membahas stimulus lanjutan. ”Saat ini posisinya pemerintah akan menjalankan yang sudah disepakati dan melihat realisasi sepanjang semester pertama,” ujar Sri Mulyani menjelaskan.

Stimulus Rp 73,3 triliun baru akan berjalan pekan-pekan ini. Efek stimulus akan terlihat pada kuartal II tahun 2009. (DOT)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/05/05311089/utang.dari..bank.dunia

Tidak ada komentar: